Selamat hari guru, itu yang pertama aku ucapkan kepada guru-guruku tercinta, yang mendidik aku sampai dengan sekarang hingga duduk di bangku kuliah, selama aku menuntut ilmu selama itu pula aku mendengarkan penjelasanmu, tida hari tanpa mendengar ceramah dan ocehanmu, terkadang itu bikin tertawa,tegang, sedih dan yang lebih parah lagi ketika menjelaskan pelajaran yang serius terkadang masuk kanan keluar kiri, dan sering juga membantah ketika di suruh ini,itu. suguh terlalu.... terkadang penyesalan itu baru datang sekarang, tetapi aku tetap menghormati Guruku.
Setelah aku duduk di bangku kuliahan, dan belum tamat kuliah aku pun merasakan jadi guru disalah satu SD ternama di Denpasar, disini aku baru merasakan beratnya menjadi seorang guru, yang sebelumnya kelihatan gampang-gampang saja, kini malah menjadi beban yang sangat berarti, memikirkan apa yang harus aku kasi besok kepada anak didikku, apa aku bisa membuatnya menjadi orang yang berguna, dari mana aku harus menjelaskan ini semua,apa mereka memperhatikan semua yang aku bilang. ternyata itu semua tidak berjalan dengan semestinya, semua itu hanya mimpi saja.
Dengan berjalannya waktu aku berpikir begini rasanya menjadi seorang guru, terkadang di perhatikan oleh murid-murid terkadang tidak sama sekali, aku menyadari betapa susahnya menjadi seorang guru yang patut digugu dan ditiru. Dan semua yang kita ajarkan itu akan di ingat selamanya sama murid yang benar-benar memperhatikan, apa yang kita ajarkan akan salah dibawa sampai nanti, ini resiko seorang guru yang harus benar-benar menjadi panutan.
Mungkin suatu hari nanti aku punya anak aku akan berusaha untuk mendidiknya agar dia patuh dengan Catur Guru :
- Guru Pengajian : patuh kepada guru di sekolah
- Guru Rupaka : patuh kepada guru di rumah (orang tua)
- Guru Wisesa : patuh kepada pemerintah
- Guru Swadhyaya : patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa
Semua diatas mungkin bisa dijadikan panutan untuk mengajarkan anak dari kecil untuk taat pada Guru.
Selamat Hari Guru 25 November